Inilah yang Kita Lakukan
In
Baca: Mazmur 112
112:1 Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
112:2 Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.
112:3 Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya.
112:4 Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.
112:5 Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman, yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.
112:6 Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya.
112:7 Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.
112:8 Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.
112:9 Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
112:10 Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati, ia menggertakkan giginya, lalu hancur; keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. —Amsal 14:26
Ayah saya pernah terluka parah ketika kakinya tertembak dalam suatu pertempuran di Perang Dunia II. Saat itu, sebagai seorang letnan dua, ia sedang memimpin pasukannya bertempur di Hill 609, Afrika Utara. Kondisi fisik ayah saya tidak pernah pulih kembali seperti semula. Saya lahir beberapa tahun setelah itu, dan ketika masih kecil, saya tak pernah menyadari bahwa ayah pernah terluka. Saya mengetahuinya belakangan ketika seseorang menceritakannya. Walaupun terus-menerus merasakan sakit di kakinya, ayah saya tidak pernah mengeluhkannya, dan ia tak pernah menggunakan rasa sakit tersebut sebagai alasan untuk tidak bekerja guna memenuhi kebutuhan keluarga kami.
Orangtua saya mengasihi Yesus dan mengajar kami untuk mengasihi, mempercayai, dan melayani-Nya. Di saat yang baik maupun yang buruk, mereka tetap mempercayai Allah, bekerja keras, dan mengasihi kami tanpa pamrih. Amsal 14:26 berkata, “Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.” Itulah yang dilakukan ayah saya bagi keluarga kami. Sesulit apa pun masalah yang dihadapinya, beliau selalu menyediakan tempat yang aman secara rohani, emosi, dan jasmani bagi kami.
Sebagai orangtua, kita dapat memberikan tempat perlindungan dan rasa aman bagi keluarga kita dengan pertolongan Bapa Surgawi kita yang sempurna dan yang selamanya mengasihi anak-anak-Nya dengan mendalam. —Dave Branon
Bagaimana cara Allah menyatakan diri-Nya sebagai Bapa bagimu? Bagaimana kamu dapat memuliakan-Nya dalam kehidupan keluargamu?
Kasih Bapa tiada batasnya.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon